Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Damai Bersenandung

Gambar
Malam menggumam, memanja rasa yang sempat terpenjara. Dihadang sejuta rimba kebimbangan, gelisah, goyah tanpa arah atau lebih tepatnya mengarahkannya kelain waktu untuk menemuinya kala tiba suatu masa. Diam tak berucap mengheningkan segala rindu yang andaikan dia tau akan menimbulkan segala untaian haru atau syahdu menggeram. Rintik sebuah kata tak terucap mengalir lembut di alunan malam tak berasa tak bernyawa. Hening diri bicara dalam diam menuntun hasrat akan kabar yang menjelma menjadi sebuah putusan dalam sebuah awalan perjalanan. Goyah yang hanya diri ini tau akan makna itu tanpa bisa menafsirkan secara lebih lugas untuk sebuah penantian. Entah disana tak bersua tak bertatap pertemuan dalam malam merajut untaian kata terjalin dalam doa, pantaskah itu untuk melantun ke atas sana mengetuk segala puji mengharap sejuta pamrih untuk diri yang pantaspun jelas sebah kata yang tak akan bersemayam tepat di sebuah lubuk hati yang terdiam. Jika kita menghijrahkan cinta; dari kata benda m

Hidup Dalam Perbedaan Tanpa Membedakan

Gambar
Mungkin ini satu-satunya tulisan yang bernada serius. Berhubung kurang bisa bernada tapi setidaknya ini merupakan manifestasi atas hiruk pikuk suara yang saling bertentangan diluar sana dan didalam sini. Sebelum kalian menyuarakan toleransi sudah seberapa tolerankah kalian, jangan membumbung tinggi dulu tentang sebuah keyakinan karena itu abstrak. Jangan hanya berkata mengenai minoritas dan mayoritas, karena pembahasan itu tak akan ada habisnya. Lucunya bangsa ini saling menghujat dengan kebenaran dan kesalahan, dipermainkan bak anak kecil yang menanti sepasang kekasih kembai dari peraduan untuk membawakan mereka kegembiraan. Kenapa kita begitu senang dengan permainan untuk sebuah perpecahan bukan sebuah pujian antara satu dengan lainnya. Intelektualitas tinggi bukan sebuah ukuran kita dapat bermain dengan penuh canda tawa bukan untuk saling menjatuhkan untuk keduanya.  Kita tenggelam oleh ambisi, diselamatkan oleh egoisme, bersyukur diatas sendu, dan tertawa untuk segalanya entah i

Pilihan

Pilihan kali ini nampanya adalah awal bagi segalanya. Mengakhiri yang telah berlalu dan mengawali masa yang akan ditempuh kedepannya. Bingung? Wajar. Berada disuatu tempat yang nantinya akan berlabuh entah kemana. Meninggalkan hal yang pernah dilewati sebelumnya atau meneruskan apa yang telah terjadi untuk kesekian kalinya dan mengakhiri cerita. Mengeluh, sempat beberapa saat ini menjadikan diri ini sebagai orang yang selalu mengeluh untuk setiap keadaan sebelum berada di persimpangan ini, kedepannya keluhanpun nampak tak dapat terhindar. Apakah bijak jika ini tertentukan sendiri. Saat ini semua telah tertinggal dan memulai asa yang baru, mungkin aku akan berkata. Sampai jumpa dikala kami telah menjadi senja.

Senja Dipenghujung Lara

Gambar
Malam ini ku bertanya pada untaian kata. mengapa begitu indahnya terurai membasuh luka tanpa lara. Mungkin ini awalnya. Begitu sekiranya yang dusta katankan teramat indah dan haru untuk didengar. ini adalah sebuah untaian makna yang telah tersimpan lama dipenghujung jemari tak terelakan hingga malam ini terbuka untuk pertama kali setelah sekian lama rebak pesonanya tak tampak oleh mata. Mata hati mungkin iya, dia memandang lebih dalam untuk menemukan suram apa yang kau alami hari ini, bertanya pada diri sendiri. Mengapa kau hadir untuk sepersekian kalinya mengindahkan yang lara dipenghujung senja yang telah sirna eloknya. Berupa kata yang sering kau dengar bukan harapan yang akan kusampaikan kali ini. Alunan roma suara mu ditengah keheningan yang jarang aku menemuinya, desir alun belaian kata mu terlampau bahagia untuk ku dengar setiap saat. Akankah esok menjadi kini, menarik hari untuk kemari untuk menyemai mimpi yang mulai terisi oleh bejuta rasa. sumber