Holding Up Your Reason
Rasanya ingin kutumpahkan semua rasa ini, tapi serasa dirimu bukan lah seperti yang dulu lagi, tertawa saat bercanda, menikmati semua obrolan tentang semua itu, serasa dahulu sangat lah dekat tapi apa sekarang, ataukah aku yang berubah menjauh dari mu ataukah sebaliknya. Aku berusaha menggapaimu dalam khayal meraihmu seakaan ingin ku ungkapkan semua rasa yang telah ku pendam selama ini, atau hanya akan terpendamlah rasa ini kepadamu dan selalu ku tahan untuk tidak mengungkapkan itu karena aku terlalu takut dan belum siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi dengan angan yang begitu indah kelihatannya dan ya ini lah lagi kajadian yang selalu berulang-ulang kali yaitu memndam rasaterhadap dirimu.
Andai saja engkau tak begitu berubah ketika mengetahui aku memiliki sebuah persaan yang amat dalam terhadap dirimu, tapi ya sudahlah ini terjadi dan tak dapat untuk diulangi kembali saat aku menyadari bahwa sudah terlalu terlambat untuk mengulang kembali dan sepertinya aku siap untuk meluruskan dan meneruskan kembali perasaan ini entah apa yang akan terjadi kemudian.
Berharap akan bersanding bersamamu menikmati dunia yang mulai rapuh ini mungkin hanya akan ada di dalam bayangan ku saja mewujudkan dikenyataan terlihat begitu susah dan mustahil bagi ku. Daripada semua itu berubah lebih baik aku membiarkan apa yang ada sekarang berjalan semestinya tanpa mengubah apapun.
Lebih baik mencintai dan terluka, daripada bersembunyi ketakutan dalam hidup yang hampa cinta. Karena ... Memang cinta tidak menjamin kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa cinta.

Komentar
Posting Komentar